Bali - Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global. Untuk mempersiapkan hal ini dibutuhkan ekosistem inovatif yang memungkinkan fakultas, mahasiswa, pakar, dan industri untuk depan yang lebih baik.
 
Peluncuran "Knowledge Innovation Technology Alliances" (KITA) dalam Tri Hita Karana Future Knowledge Summit” Senin siang (14/11) di UID Bali Campus, Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Bali, menjadi tindak nyata dalam mewujudkan kolaborasi global, regional dan lokal.

Sejalan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Vice President United In Diversity (UID), Dr. Suyoto. Kerja sama dari berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesiapan generasi muda yang lebih baik. “Saya bersyukur karena dari pihak lokal, yakni universitas, industri dan mahasiswa, tertarik melahirkan terobosan dalam inovasi dan teknologi”, ungkapnya pada acara penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) dengan Green Eco Manufacturer (GEM) pada acara Tri Hita Karana Future Knowledge Summit di UID Bali Campus, siang ini. 

"Kita akan segera lanjutkan dengan merancang kegiatan bersama secara lebih kongkrit, sejalan dengan pesan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam”, tambahnya. 

Kedepannya, GEM akan terlibat dalam GEM-UID International Green Technology Research and Development Institute. Kehadiran GEM bersama lembaga global lainnya akan menambah kekuatan UID Bali Campus sebagai pusat kegiatan dari kolaborasi global, regional dan lokal, ungkap Dr. Suyoto.

Penandatangan MoU ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Islam Malang, Universitas Indonesia, PT. Kalbe Farma Institute Pertanian Bogor, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Universitas Hasanuddin, Politeknik Gajah Tunggal, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Negeri Malang, dan Gasing Academy.