KURA-KURA BALI-Presiden Joko Widodo Jumat pagi (03/12) meluncurkan Peta Jalan Transformasi Ekonomi Bali atau Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru dalam suatu upacara yang mengambil tempat di Three Mountains Bamboo Pavilion, Kura-Kura Bali, Denpasar.
Three Mountains Bamboo Pavilion adalah sebuah bangunan arsitektur bambu tertinggi pertama di dunia, melambangkan pondasi dari nilai kearifan lokal Bali "Tri Hita Karana", prinsip tiga jalan kebahagiaan melalui keselarasan dengan Pencipta, Alam, dan Manusia. Bangunan ini berdiri teguh di dalam area Kura Kura Bali yang menempati lokasi strategis di Denpasar, 15 menit dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Pada bagian dari sambutannya di acara peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali tersebut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyinggung tentang Kura Kura Bali yang dikatakannya berkomitmen mendukung Pemerintah untuk membangun Pulau Dewata bangkit dari situasi pandemi menuju Bali era baru.
Menteri Suharso Monoarfa menyatakan, "Kura Kura Bali berpotensi menjadi prototipe pengembangan teknologi dan praktek pembangunan berkelanjutan serta penerapan Peta Jalan Kerthi Bali menuju Bali era baru yang hijau, tangguh dan sejahtera".
Kura Kura Bali adalah sebuah lembaga yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan berbasis nilai kearifan lokal Bali "Tri Hita Karana". Misinya dalam perlindungan ekologi dan lingkungan dengan fokus di keanekaragaman hayati laut, konservasi energi dan air, serta pengurangan emisi karbon selaras dengan Bali Hijau pada Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali. Sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana, Kura Kura Bali mewujudkannya dalam tata ruang, infrastruktur, relasi sosial, relasi alam.
Dalam siaran persnya Kura Kura Bali (KKB) menyatakan berkomitmen untuk mewujudkan Bali Sejahtera. Antara lain dengan melakukan pembibitan dan penangkaran terbesar di Bali dengan penanaman 600.000 pohon, perlindungan 140 spesies burung migran dan peneluran penyu, serta tutupan hutan bakau seluas 30 hektar, 3,000-meter terumbu karang, dan perawatan pura-pura sakral warisan leluhur Bali.
Sebagai the Island of Creation, KKB akan menjadi salah satu kawasan destinasi wisata, residensial dan komersial yang akan membuka peluang dan kesempatan untuk berkembangnya ekonomi kreatif yang mampu bersaing dengan pasar luas. Berkonsep sebagai destinasi baru untuk live, work, play, and learn dalam rangka mewujudkan Bali sehat dan pintar.
Dukungan terhadap Bali Smart Island terefleksi dalam aspirasi Kura Kura Bali untuk menjadikan Bali pulau pintar dengan membangun dan mengembangkan infrastruktur digital, meningkatkan literasi digital dan kompetensi SDM dengan berkolaborasi dengan mitra mitra kelas dunia.
"Kami berharap bisa menginspirasi dan menjadi kunci untuk model perencanaan Bali terintegrasi dan Bali Smart island untuk meminimalisasi pengangguran, ketimpangan dan kemiskinan. Dalam segala aktifitas yang dilakukan mengusung tujuan untuk mewujudkan konsep better business better world".
Dalam menciptakan keseimbangan dan keharmonisan antara pencipta, alam dan manusia, kesehatan juga menjadi poin penting yang harus dipenuhi kebutuhannya. Salah satu inisiatifnya adalah mengisi kebutuhan wisata medis. Melakukan kurasi terhadap tenaga kerja dan menyediakan fasilitas kesehatan terbaik untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat luas, baik nasional maupun internasional.
Tidak hanya itu, United in Diversity Campus - Kampus paling bahagia di dunia yang berkolaborasi dalam teknologi, talenta dan start up inovatif yang selaras dengan THK. Kantor Pusat Regional untuk jaringan solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB, pusat South East Asia Tsinghua dengan program Happy Digital X, MIT IDEAS Asia Pasifik, pusat pengetahuan masa depan THK dan masih banyak lagi.
Kura Kura Bali juga ingin turut berperan serta untuk menjadi tempat pemusatan perusahaan nasional dan internasional ternama agar membuka kantor-kantor cabangnya di Bali, sehingga dapat menarik talenta talenta terbaik dunia untuk datang dan bersama dengan talenta talenta lokal demi membangun reputasi ekonomi Bali era baru.